Senin, 07 Mei 2012

Young Generations

"Kami Putra dan Putri Indonesia mengaku bertumpah-darah yang satu, Tanah Indonesia. Kami Putra dan Putri Indonesia mengaku berbangsa yang satu, Bangsa Indonesia. Kami Putra dan Putri Indonesia mengaku berbahasa yang satu, Bahasa Indonesia", demikianlah isi dari sumpah pemuda yang diikrarkan pada tanggal 28 Oktober 1928 berdasarkan hasil rumusan dalam kongres pemuda pada saat itu. Dan 84 tahun sudah sumpah pemuda ada ditengah-tengah kehidupan kita, khususnya kaum muda-mudi.


Dulu kita mungkin hanyalah anak kecil yang tidak tahu banyak hal, yang lebih meluangkan waktu kita untuk bermain..bermain...dan bermain. Namun kini, aku dan kamu telah tumbuh menjadi sosok muda yang sangat dibutuhkan oleh kelanjutan bangsa ini kedepan. Saling bergandengan tangan, menopang serta bahu-membahu itulah yang menjadi harapan oleh para pendiri negeri ini.


Sumpah pemuda memberikan inspirasi yang begitu mendalam tentang apa dan bagaimana kita sebagai generasi muda harus melangkah dan membawa nama bangsa ini ke dunia internasional. Kenyataan pahit justru yang terlihat saat ini dari dalam diri sebagian besar generasi muda Indonesia. Mengapa tidak? Keegoisan yang merupakan akar kehancuran lebih mendominasi dalam kehidupan generasi ini. Masing-masing lebih mementingkan dirinya sendiri tanpa melihat mereka yang ada di samping kiri dan kanan.


"Berdiri sama tinggi, duduk sama rendah", peribahasa ini mungkin tidak lazim lagi di telinga kita. Tetapi makna yang terkandung didalamnya sungguh membuat hati terluka jika diterapkan dalam kehidupan muda-mudi saat ini. Semua orang pasti ingin sukses, tetapi sukses itu perlu di lalui dengan cara yang baik dan halal. Semua orang ingin diatas, tetapi harus bisa mempertahankan jati diri yang sebelumnya. Artinya bahwa ada kesadaran dari mana di sebelum ada diatas.


Masalah-masalah yang terjadi akhir-akhir ini lebih bermuara pada pelaku muda.Oleh sebab itu, sebagai generasi muda mari kita bergandeng tangan, saling bahu membahu, dan membangun sehingga terciptanya Indonesia yang lebih baik. Mulai merasa peduli terhadap sesama. Mulai merasa peka terhadap kondisi lingkungan yang semakin hari menjadi rusak. Mulai saling berbagi dan mencari solusi dalam pemecahan masalah lingkungan tersebut.


Bagaimana mungkin kita berharap kehidupan yang lebih baik untuk generasi selanjutnya, jika lingkungan ini tidak kita jaga dan rawat dari sekarang??? Dan kalau bukan kita sendiri, siapa lagi???

Tidak ada komentar:

Posting Komentar